Hari-hariku
penuh dengan tangis dan tawa yang dapat kutuangkan melalui sebuah puisi.
Puisiku ini dibalut dengan kata-kata indah dan eksotis #eaaaa.. Puisi ini
kupersembahkan untuk orangtua, sahabat serta teman-temanku.
Di blog ini tak
kutinggalkan cerita sebelum atau sesudah puisi ini dibuat maupun dibacakan. Kusertakan
latar waktu dan tak lupa latar tempatnya.
Pada penasaraaaann?? Langsung aja yuuukkk J
Dipagi hari yang cerah, aku pergi ke sekolah
untuk menuntut ilmu (*ya iyalaaahh masa nongkrong*). Lalu aku masuk ke kelas
yang nyaman dan bernuansa pink. Kelas itu penuh dengan warna-warni cerita yang
membuatku selalu terinspirasi.
Teng… teng…teng.. teeeenggg…. Nengg…
neeengg.. neeeng.. neengg.. neeeeeng……
Hehehe itulah bunyi bel sekolahku
yang “khas” seperti alunan suara stasiun kereta api.. Dan tibalah seorang guru
yang cantik berjilbab nan anggun masuk ke ruang kelas yang tadinya ricuh
menjadi sunyi senyaap…. Setelah berdoa dan mengucapkan salam kami pun langsung
mulai belajar J
Guru itu pun menagihkan tugas
seperti yang ia janjikan 1 minggu yang lalu. Aku dan kawan-kawanku langsung
mengumpulkan tugas tersebut di mejanya. Jeng..jeng.. tugas apakah itu? Yap! Tugas membuat puisi.
Kata gurunya sih yang mendominasi dipikiran kita bisa dituangkan
dalam puisi itu. Entah itu emosi, bahagia, senang, susah, galau, ataupun
dukacita yang sedang kita alami. Dan yang bikin shock, puisi itu bukan kita
yang bacain tapi teman kitaa :’(
Seminggu yang lalu aku berpikir sejenak setelah mendapat tugas yang
membuatku bingung.. Entah bingung kenapaa.. apakah takut dibaca oranglain, temanya,
buatnya, bacanya.. Huaaaaa pokoknya judulnya aku lagi bingung L yaaa tapi ga mungkin
kan masa aku bikin puisi temanya bingung.. -_-
Untungnya
aku mendapat inspirasi dari suatu kejadian.. Sssssttt kejadiannya ga aku
ceritainn ah maluu tauu cukup tau puisinya aja okkkeee J. Berikut adalah
cuplikan puisi yang ku buat sepenuh hatiku J
CINTA ITU BUTA
Karya : Rahmawati Cahaya Alam
Tak sadar ku kala cinta
menghampiri
Sebab ruang pertemanan
erat menyelimuti
Saling canda bahkan
berejek hal biasa
Sana sini “lebay”
berkisah tak tentu
Memang tiada waktu nol
dalam bertemu
Ibarat ada gula ada
semut, ada bintang mendampingi rembulan
Terkemas paket
keceriaan maupun kesedihan
Terbingkis indah perselisihan yang berujung pada
kerinduan
Nyatanya takdirlah
memberi keputusan
Telusuri perjalanan
hadirkan kedewasaan
Singkapi makna
kebersamaan, jabarkan rasa pengertian
Dan cinta tlah
berkembang tersenyum menawan
Cinta itu buta..
Tidak pandang usia, tak
kenal karakter, tiada perduli situasi…
Meski beda keyakinan
pun jangan coba tuk mengelaknya
Cinta adalah anugerah
maka nikmati apa adanya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar